Bahasa Ja-Sun
Ja-Sun adalah kepanjangan dari Jawa-Sunda, ya karna kami berjodoh lain suku suami ku dari suku Jawa saya sendiri dari suku Sunda kami berdua di pertemukan di kota Jakarta tempat kami berdua merantau waktu kami mengalami masa2 pacaran dan menikah sich tidak pernah mempermasalahkan bahasa karena kami berdua dalam hal komunikasi menggunakan bahasa Indonesia gaul, kenapa di sebut bahasa Indonesia gaul ya karena kalau bahasa Indonesia yang baik itu kan harus baku.(bener gak ya)
Permasalahannya muncul ketika kami mempunyai seorang putri bahasa apa yang harus kami ajarkan kepada putriku, putriku lahir di Kuningan Jawa Barat tempat tinggal ku, 3 tahun putriku tinggal di kuningan walhasil sedikit banyak putriku mengenal bahasa Sunda nenek dan kakeknya pun mengajak komunikasi menggunakan bahasa Sunda, pada saat mendengar putriku berbicara menggunakan bahasa Sunda suami ku protes jangan diajarin pakai bahasa Sunda dong Echa ya putriku bernama Echa Rahma Dinia nama panggilannya Echa kadang kami punya nama pangilan sendiri yaitu Ucrit.
Aku bilang ya gapapa dong Yah biar Echa menguasai segala bahasa, kan di samping bahasa Sunda kan bahasa Indonesia juga tetap ku ajarkan, atau kamu mau ngajarin Echa bahasa Jawa juga gapapa silahkan aku ngga melarang biar sekalian kalau ketemu mbah dan mbah yut bisa berkomunikasi dalam bahasa Jawa, kan lucu aja ketika putri kita bisa menguasai berbagai bahasa, apalagi kalau kamu mau ajarin bahasa Inggris wah itu lebih hebat lagi hehehe....
Akhirnya keputusan di ambil untuk bahasa sehari-hari putriku menggunakan bahasa Indonesia walau ada sedikit campuran Jawa dan Sunda nya, kadang dalam bahasa putriku terselip bahasa Sunda yaitu :
enjah = gak mau (enjah itu dalam bahasa sunda kuningan) karena walau sama2 bahasa Sunda tapi setiap daerah mempunyai kata2 bahasa Sunda tersendiri, yang lucu lagi kalau putriku menggunakan bahasa Sunda yang ada kata eu selalu tidak berhasil contohnya kata sireum = semut putriku hanya bisa mengucapkan sirem hadeuhh tanaman kali di sirem xixixi lalu ada lagi kajeun = biarin Echa bilangnya kajen trus ada nama desa di tempatku namanya desa Peusing saya sering main ke daerah tersebut sekedar jalan2 Echa bilang mau jalan2 ke Pesing Chaaaaaaaaa Pesing itu bau ompol mu kaleeeee :P.
Kadang juga putriku sekali-kali bicara dalam bahasa Jawa mengikuti kata2 di televisi yang si sule suka bilang ora ono = gak ada lalu ada satu kata lagi ora opo-opo = gak apa-apa xixixi lucu juga mendengarnya kalau putriku sedang bicara dalam bahasa Jawa, tapi kalau difikir-fikir putriku sedang berbicara dalam bahasa Jawa lidahnya lebih cocok dalam berbahasa Jawa.
Tapi ada lagi yang sangat giat belajar dalam bahasa yaitu ibu mertua ku atau mbahnya Echa ya karna mbahnya Echa sehari2 terbiasa menggunakan bahasa Jawa dan demi bisa berkomunikasi sama cucu pertamanya mbah giat belajar bahasa Indonesia, ya karna ibu mertua ku tidak lancar dalam komunkasi menggunakan bahasa Indonesia, jadi pas cucunya sudah bisa mulai bisa berbicara mbah giat belajar bahasa Indonesia agar bisa mengobrol dengan cucunya walau hanya lewat telepon, semangat ya Mbaahhh...
'' Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway ''
+ komentar + 2 komentar
echa ora oleh ngompol ntar pesiing, hahahaha
Makasih yaa mbak emy udah ikutan, dicatet PESERTA :D
xixixi iya alhamdulilah echa udah gak ngompol krn tar bau pesing hehehe
mudah2an menang "aamiin''
Posting Komentar